Dirut PMLI : Kami Berharap Seluruh IPC Group Menjadikan PMLI Sebagai Mitra Kerja

Direktur Utama PT PMLI Saat Memaparkan Hasil Kinerja PT PMLI

Bogor (30/1) malam, Direktur Utama PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PT PMLI) Amri Yusuf mengucapkan terima kasih kepada jajaran Direksi IPC (PT Pelindo II (Persero)) atas pelaksanaan restrukturisasi PT PMLI, hal tersebut disampaikan oleh Amri pada saat pemaparan kinerja PT PMLI dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPC Tahun 2018. Hasil dari restrukturisasi tersebut, PT PMLI pada tahun 2017 untuk pertama kalinya dapat meraih laba “berdasarkan hasil restrukturisasi, untuk pertama kalinya PMLI dapat meraih laba sejak pertama kali berdiri” ucap Amri yang langsung mendapatkan tepuk tangan dari peserta Rakernas.

Dalam pemaparannya, Amri juga menyampaikan hasil kinerja trahun 2017 yang menunjukkan trafik penurunan angka pelatihan dari segi kuantitas dibandingkan tahun 2016. Namun dari segi jumlah peserta pelatihan justru memberikan pendapatan yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Sayangnya ketidaksetaraan antara jumlah kelas yang tersedia dengan jumlah penginapan masih menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi PT PMLI. “Pada dasarnya kelas yang kita miliki tiap bulannya mampu menampung ribuan peserta, namun karena ketidaksetaraan antara jumlah kelas dengan jumlah penginapan menyebabkan tidak semua pelatihan bisa kita terima” jelas Amri.

Berdasarkan RKAP PMLI tahun 2017 sebesar 76 Miliar dianggap Amri tidak realistis, karena pada tahun 2016 realisasi kinerja PMLI hanya sekitar 39-40 Miliar “sehingga apabila pada tahun 2017 pencapaian kami hanya 44 miliar dan tidak mampu mencapai 76 miliar memang disebabkan karena angka tersebut tidaklah realistis” lanjut Amri. Menyongsong tahun 2018 ini, dengan model bisnis PMLI yang baru Amri berharap capaian yang mampu diraih PMLI bisa lebih realistis, adapun RKAP tahun 2018 yang diajukan adalah sebesar 49 Miliar. Selain itu, model bisnis PMLI di tahun 2018 akan berfokus tidak hanya pada penyelenggaraan pelatihan dan konsultasi, namun juga berfokus untuk menjadi PT PMLI sebagai learning facility management, sehingga beban yang selama ini memberatkan PT PMLI menjadi beban IPC sebagai pemilik aset.

Sementara itu, berkaitan dengan model bisnis yang baru Amri berharap kontrak biaya pemeliharaan aset yang dipercayakan kepada PMLI agar bisa segera diselesaikan “kami berharap kontrak pembiayaan pemeliharaan aset yang dibebankan kepada PMLI agar segera dapat diselesaikan, supaya kami bisa melakukan penagihan” lanjut Amri. Harapan lain yang disampaikan Amri dalam pemaparannya adalah agar seluruh IPC Group dapat menjadikan PMLI sebagai mitra dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). “Kami memang belum sempurna, namun apabila Bapak dan Ibu mempercayakan pengembangan SDM kepada kami, kami pastikan akan memberikan yang terbaik tentu dengan biaya yang tidak terlalu mahal” tegas Amri.

Dirut PT PMLI Menyimak Masukkan dari BoD IPC

Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan (Dir PAP) IPC Riry Syeried Jetta mengamini apa yang diharapkan oleh Amri. Riry menyatakan akan membuat semacam mandatory untuk seluruh anak perusahaan IPC agar menjadikan PMLI sebagai m

itra dalam pengembangan SDM. “Sinergi kita tidak berfokus pada bisnis, keberpihakan kita juga untuk mengembangkan diri kita sendiri. Jika kita tidak menggunakan program kita sendiri kemudian pihak lain yang justru menggunakan, apa kita tidak malu?” ungkap Riry. Riry juga menambahkan dalam proses pembuatan mandatory tersebut akan melakukan pengecekan terhadap KPI di seluruh anak perusahaan IPC. Masukkan lain yang diberikan BoD untuk PMLI pada Rakernas tahun ini adalah terkait pemeliharaan fasilitas, peningkatan komersialisasi PMLI dan sistem penagihan anggaran kepada Kantor Pusat IPC.

Menutup sambutannya Amri menyampaikan tiga hal utama, diantaranya ketiadaan data spesifik terkait besaran anggaran pengembangan SDM di masing-masing anak perusahaan IPC, potensi PMLI untuk menjadi penyedia fasilitas pengembangan SDM bagi BUMN khususnya di Jabodetabek yang sangat terbuka lebar namun masih terhambat dengan jumlah fasilitas penginapan, serta agar fasilitas assessment center yang dimiliki PT PMLI dapat diperbaharui sesuai dengan fasilitas yang dimiliki lembaga yang sudah memiliki lisensi. (dik/sekper)