createthumb

Pembangunan sistim transportasi nasional yang instan ini diarahkan pada peningkatan peran dan fungsinya sebagai urat nadi pembangunan kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan. Oleh sebab itu pembangunan dibidang transportasi dilaksanakan dengan meningkatkan sarana dan prasarana transportasi, serta menyempurnakan pengaturan yang selalu didasarkan oleh kepentingan nasional. Pembangunan dibidang trasportasi ini salah satunya dengan pengelolaan pelabuhan di Indonesia.

Dalam mengahadapi era yang serba instan, buku ini dapat dijadikan referensi karena dapat memuat uraian yang merujuk pada konsepsi dan sistim pelabuhan modern, tanpa meninggalkan tatanan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia sendiri.

Pada bab I, buku ini membahas mengenai pengertian pelabuahan. Dalam buku ini mendefinisikan bahwa pelabuhan adalah suatu tempat yang terdiri  dari perairan dan daratan dimana kapal dapat berlabuh dengan aman dan dapat melakukan kegiatan bongkar muat barang dan penumpang dari dan ke kapal. Pelabuhan dalam berbagai terminologi juga sering di sebut sebagai

  1. Interface ; Pelabuhan sebagai titik singgung atau tempat pertemuan dua moda atau sistim transportasi yaitu transportasi laut dan transportasi darat.
  2. Link ; Pelabuhan sebagai salah satu mata rantai dari sistim transportasi.
  3. Gatway ; Pelabuhan berfungsi sebagai gateway atau pintu gerbang dalam suatu negara

Pada bab II, buku ini membahas mengenai fungsi pelabuhan. Fungsi pelabuhan dibagi menjadi tiga bagian yaitu

  1. Fungsi usaha
  2. Fungsi pemerintah
  3. Dewan pelabuhan

Pada Bab III, membahas mengenai sistim pengelolaan pelabuhan. Pada Bab IV, Membahas mengenai Hiterland dan persaingan antar pelabuhan Heterland adalah daerah belakang atau daerah sekitar, termasuk sebrang laut dari suatu pelabuhan dimana barang yang dibutuhkan dan atau barang yang dihasilkan daerah tersebut, lebih menguntungkan secara ekonomis jika di impor dan atu diekspor melalui pelabuhan tersebut. Sedangkan persaingan antar pelabuhan terdiri dari

Pertama, persaingan antar seluruh pelabuhan yang terletak pada garis pantai yang mempunyai direct hinterland yang sama.

Kedua, persaingan antar pelabuhan yang berdekatan yang terletak  pada negara yang berlainan, seperti beberapa pelabuhan di pantai tenggara cananda bersaing dalam container traffic dengan pelabuhan new york dan baltimore di amerika serikat.

Ketiga, persaingan antara pelabuhan-pelabuhan di negara yang sama.

Keempat, bentuk persaingan antara operator terminal dalam sebuah pelabuhan.

Kelima, bentuk persaingan disini bukan persaingan antar pelabuhan tetapi lebih kepada persaingan antar pelabuhan sebagi mata rantai moda tranportasi laut dengan moda transportasi lainya.

Pada Bab V, Membahas mengenai Pelabuhan Transipmen. Secara sederhana “Transipmen” dapat diartikan beralihnya barang muatan dari satu kapal ke kapal lainya di suatu pelabuhan.

Bab VI, Membahas mengenai Terminal sebagai unsur utama pelabuhan. Ada beberapa jenis dan fungsi terminal antara lain :

  1. Terminal konvensional, dimana pelaksanaan bongkar muat barang umum (break bulk, neo bulk) dilakukan secara konvensional.
  2. Terminal petikemas, khusus untuk menengani bongkar muat, menerik (haulage) dan menumpuk petikemas di lapangan di lapangan penumpukan.
  3. Terminal barang curah kering, khusus menangani barang curah kering berupa barang galian, hasil tambang, besi bekas atau barang curah kering berupa bahan makanan
  4. Terminal curah cair, untuk bahan bakar minyak atau produk lainya dari minyak bumi, produk kimia cair, minyak kelapa sawit, atau sebagainya
  5. Terminal multiguna yang dapat menumpang berbagai tipe kapal dan berbagai jenis barang dalam berbagai kemasan, termasuk kapal ro-ro
  6. Terminal penumpang, terminal yang dilengkapi dengan fasilitass untuk melayani naik dan turun penumpang.

Bab VII, membahas mengenai Perencanaan Pelabuhan. Pelabuahan merupakan salah satu mata rantai transportasi yang menunjang secara langsung roda perekonomian suatu negara atau daerah dimana pelabuhan itu berada. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan pelabuhan antara lain

  1. Pertumbuhan ekonomi daerah belakang pelabuhan yang bersangkutan
  2. Perkembangan industri yang terkait dengan pelabuhan
  3. Data arus barang sekarang dan perkiraan yang akan datang, secara jenis dan macam komoditi yang akan keluar / masuk
  4. Perkembangan teknologi dan ukuran kapal yang di perkirakan akan memasuki pelabuhan
  5. Kualitas jaringan jalan yang menghubungkan pelabuhan dengan sentra industri, pertanian dan sentra perdagangan atau apa yang disebut hinterland connections
  6. Alur keluar/masuk menuju laut
  7. Aspek nautik dan hidraulik
  8. Tata ruang, termasuk dampak keselamatan dan lingkungan hidup dimana pelabuhan tersebut akan dibangun
  9. Analisis ekonomi dan keuangan

Bab VIII, Membahas mengenai keikutsertaan swasta dalam usaha kepelabuhan.

Pada halaman akhir buku, terdapat pula kata-kata asing yang terdapat dalam buku ini. Pemberian kata-kata asing beserta keteranganya ditujukan untuk mempermudah pembaca dalam memaknai kalimatnya.

Buku ini diakses di http://lib.ipc-corporateuniversity.com/index.php?p=show_detail&id=1583&k…