Ketika alat berusia tua diberi napas baru, di situlah teknologi, pengalaman, dan semangat manusia berpadu. Proyek Refurbishment Quay Container Crane (QCC-03) di Terminal Petikemas Banjarmasin bukan sekadar pekerjaan teknis untuk memperbaiki alat, tetapi perjalanan panjang menuju efisiensi, pembelajaran, dan kemandirian bangsa dalam mengelola aset strategis pelabuhan.

Buku ini merekam secara kronologis bagaimana tim lintas disiplin—dari mekanik, elektrikal, hingga software engineer—bekerja bersama di bawah tantangan nyata: cuaca ekstrem, keterlambatan pengiriman material, hingga kompleksitas sistem kontrol yang harus disesuaikan dengan teknologi modern. Setiap hambatan di lapangan menjadi ruang belajar. Setiap penyelesaian masalah menjadi bukti bahwa sinergi dan perencanaan matang mampu menaklukkan ketidakpastian proyek.

Lebih dari sekadar laporan teknis, buku ini menyajikan refleksi manajerial dan budaya organisasi di balik keberhasilan proyek: disiplin dokumentasi, komunikasi terbuka, dan komitmen pada keselamatan kerja. Melalui After Action Review (AAR) yang tersusun sistematis, pembaca diajak memahami bahwa setiap proyek besar bukan hanya soal hasil akhir, tetapi tentang bagaimana pengetahuan dibangun, dibagi, dan diwariskan untuk perbaikan berikutnya.

Proyek refurbishment ini menandai langkah nyata menuju pelabuhan hijau (green port), di mana efisiensi energi dan keberlanjutan menjadi orientasi utama. Ia juga menjadi cermin dari semangat continuous improvement bahwa teknologi bukan pengganti manusia, melainkan mitra dalam mewujudkan kinerja yang lebih cerdas, aman, dan berdaya saing