Training Basic CTO, Satu Langkah menuju Transformasi Pelabuhan Teluk Bayur


Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang mengalami pertumbuhan hal ini menyebabkan peningkatan GDP yang signifikan. Target produktivitas Indonesia harus mencapai 60% untuk dapat mempertahankan nilai barang dan jasa sebesar 6% – 7%. Ketidak merataan pertumbuhan GDP di Indonesia khususnya terjadi pada kawasan di luar pulau Jawa dikarenakan akses yang sulit dan biaya logistik yang tinggi. Biaya logistik domestik di Indonesia sebesar 24% menempati posisi kedua tertinggi setelah Vietnam. Tingginya biaya logistik menjadi factor rendahnya kapasitas dan kapabilitas terminal di Indonesia. CTO-3-batch

Akibat rendahnya operasional terminal perlu dilakukan pelatihan Basic Terminal Operations untuk meningkatkan pemahaman mengenai operasional dan perencanaan serta pengaturan dari terminal container dalam rangka mengaktifkan dan meningkatkan performa dengan cara memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip utama dalam operasional terminal pada tugas harian.

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC Cabang Teluk Bayur merupakan pelabuhan samudera yang terbuka untuk kegiatan perdagangan internasional di provinsi Sumatera Barat. Pelabuhan ini memiliki beberapa kawasan yang merupakan sentra kegiatan ekonomi di Sumatera Barat meliputi Muara Padang dan Air Bangis.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Direktorat Operasi IPC tahun 2016, tingkat kedewasaan Terminal Peti Kemas (TPK) pelabuhan Teluk Bayur masuk dalam kategori Terminal Peti Kemas yang baik, karena memiliki volume dan kapasitas yang mencukupi untuk dilakukan transformasi Terminal Peti Kemas.

Mengingat urgensi dari transformasi Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur, terlebih dari sisi sistem informasinya, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Kantor Pusat, bekerjasama dengan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) untuk memberikan pelatihan Container Terminal Operation sebagai dasar implementasi dalam penerapan sistem informasi terminal peti kemas berbasis iTOS.

Pelatihan ini diperuntukkan untuk pelaksa, staff, supervisor, hingga asisten Manajer agar dapat dilakukan kesepahaman persepsi mengenai container terminal operation secara keseluruhan. Untuk mengikuti training ini peserta harus memenuhi persyaratan diantaranya pengalaman dasar numerik dan excel, kemampuan pengambilan data dan informasi berkaitan dengan studi kasus, serta izin dan dukungan dari SDM dan atasan langsung (manajer). Pelatihan Basic Container Terminal Operations dilaksanakan sebanyak 3 batch selama tiga hari dengan total peserta sebanyak 75 orang. Pelatihan ini dilaksanakan di Hotel Ibis Padang dimulai dari tanggal 28 februari untuk batch dan berakhir pada 16 Maret untuk batch ketiga. Pelatihan dikemas dengan berbagai kegiatan yang menarik, sehingga peserta tidak merasakan kejenuhan dan tetap fokus terhadap materi yang diberikan.

Sebelum mengikuti pelatihan peserta diharuskan mengikuti pre-test untuk mengetahui tingkat pengetahuan mengenai Basic container terminal operation setelah itu peserta akan mengikuti keseluruhan pelatihan dan diakhir pelatihan seluruh peserta akan mengikuti post-test untuk mengetahui hasil akhir dari pelatihan ini. Disana akan diketahui apakah peserta mengalami peningkatan atau bahkan penurunan.

Peserta juga mengikuti pre-Assessment iTOS dan NBS diakhir kegiatan, Asesmen ini bertujuan memberikan penilaian untuk menentukan potensi masing-masing calon peserta, apakah calon peserta memiliki potensi untuk menjadi seorang perencana dan Controller atau tidak.