Judul              : Sejenak Hening

Pengarang    : Adjie Silarus

Tahun             : 2014

ISBN                : 978-602-9212-85-3

Buku karya dari Adjie Silarus ini memuat berbagai cerita bagaimana menjalani hidup setiap hari dengan sadar, sederhana, dan bahagia. Ardie silarus adalah founder dan CEO dari SukhaCitta, perusahaan yang membuat perencanaan, mengelola pelatihan, seminar, dan konsultasi yang berkaitan dengan hidup bahagia.

Buku ini mangajak kita mlipir sejenak dari riuh rendah lingkungan, baik nyata maupun maya. Suara-suara yang datang dan memaksa masuk ke gendang telinga, kepala dan mungkin juga hati memang tak bisa kita tangkal hadirnya. Tapi, bukan berarti tak bisa kita pilih mana yang boleh masuk dan mana yang tidak boleh masuk. Kita, sebagai yang memiliki tubuh tentu boleh saja membuat password, atau kata kunci untuk setiap suara yang datang. Kita berhak menciptakan keheningan bagi tubuh dan jiwa kita kapan pun, di mana pun.

‘Sejenak hening’ bukan saja menggambarkan apa itu keheningan, namun lebih dalam dari itu Adjie mengajak kita semua ke pemahaman hidup yang hakiki dalam keheningan tersebut. Menggali semangat baru dengan menelusuri segala sesuatu yang sudah, sedang, dan akan kita alami. Keheningan bukan saja bisa berkisah banyak, namun juga mengajarkan kita bagaimana tubuh dan pikiran kita bekerja. Dan semua ini membuat sinergi yang kukuh dalam tubuh dan pikiran.

Kita sering berpikir bahwa kedamaian, kebahagiaan, dan ketenangan pikiran membutuhkan waktu yang lama atau hanya akan di masa depan untuk mendapatkannya. Hal tersebut membuat kita menjadi lebih fokus “ingin menjadi bahagia” dibandingkan “menjadi bahagia”. Kita terpenjara di suatu keadaan pikiran “menginginkan” dan hal ini bukan keadaan pikiran “menjadi” atau “mempunyai”. Keadaan pikiran “ingin menjadi pengusaha yang sukses” berbeda dibandingkan keadaan pikiran “menjadi pengusaha yang sukses”.

Kita tidak perlu meninggalkan kehidupan sehari-hari, mengasingkan diri ke pedalaman hutan, puncak gunung, mengikuti semacam pelatihan beberapa hari, keluar dari pekerjaan, atau harus meluangkan waktu 20 menit setiap 2 kali sehari supaya bahagia, damai, dan pikiran tenang. Kedamaian, kebahagiaan, dan ketenangan pikiran selalu tersedia dan ada.

Tetapi kita tidak menyadarinya karena terlalu sibuk melakukan hal yang lain, seperti malah terlalu sibuk mencoba mencari cara untuk menjadi bahagia, damai, dan tenang. Apa pun cara yang kita pilih dan apa pun bantuan yang kita cari, kesempatan untuk sukses akan terbatas jika tidak belajar untuk menyadari penuh keberadaan diri secara menyeluruh saat ini, sekarang ini dan disini.

Saat kita mencintai seseorang, hal terbaik yang bisa kita berikan kepadanya adalah kehadiran. Sebuah kehadiran yang nyata. Dimna kita tidak sibuk sendiri dengan masa lalumu maupun masa depanmu. Kita hadir dan ada hanya untuk orang yang kita cintai. Sering kali, saat bertemu dengan orang yang kita cintai dan sayangi, secara fisik kita memang hadir dan ada bersama dengannya, tetapi pikiran kita tidak.

Kita bergelisah dengan apa yang telah terjadi. Entah pekerjaan yang belum selesai maupun khawatir dengan apa yang sudah direncanakan. Kehadiran secara utuh: diri, tubuh, juga pikiran adalah hal terbaik yang bisa kita berikan kepada orang yang kita cintai dan sayangi. Peluklah orang yang cintai dengan kesadaran penuh yang kita punya. Berdetik kemudian, ia akan seperti bunga yang mekar.

Penasaran dengan berbagai cerita yang terdapat di buku ini? Buku ini tersedia di Perpustakaan IPC Corporate University. Kunjungi Perpustakaan IPC Corporate University.

Buka setiap senin – Jumat pukul 09.00 – 16.00 WIB

Selengkapnya bisa diakses melalui : http://lib.pmli.co.id/index.php?p=show_detail&id=1464&keywords=hening