Direktur Utama PT PMLI Luncurkan Buku Mengenai Budaya Korporasi

Prosesi Simbolis Penyerahan Buku dari Penerbit kepada Penulis

Penyampaian Sambutan oleh Penulis

Jakarta (09/02) siang, wajah bahagia terlihat saat Dirut PT PMLI Amri Yusuf menyampaikan sambutannya dihadapan tamu undangan dalam acara peluncuran bukunya yang berjudul Budaya Korporasi : Elemen Fundamental Transformasi Korporasi di store Gramedia Grand Indonesia. Dalam sambutannya tersebut beliau menceritakan bagaimana perjalan karirnya hingga dapat membuat sebuah karya tulis dalam bentuk buku “siang ini saya bahagia sekali, meskipun acaranya sederhana tapi sahabat-sahabat saya yang saya kagumi bisa menyempatkan hadir di sini” ucapnya. Buku yang mengupas budaya korporasi ini sendiri beliau tulis selama sebelas bulan “jadi saya menulis buku ini sejak April 2016 dan selesai pada Februari 2017, saya menulis dari pagi sampai sore secara teratur seperti orang kantoran, jadi saya hanya istirahat untuk sholat dan makan. Hari Selasa saya libur untuk menemani sahabat-sahabat saya ini untuk main golf” ujarnya disusul tawa hadirin yang hadir.
Buku berjilid biru tua ini ditulis berdasarkan fakta yang ditemui bahwa setiap korporasi memiliki konsep dan pendekatan yang begitu beragam dalam mengembangkan budaya korporasinya. Penulisan buku ini juga tidak lepas dari pengaruh pengalaman beliau saat membangun budaya korporasi di Jamsostek yang kini lebih dikenal sebagai BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan proses transformasi tersebut , dalam buku ini beliau tuangkan berbagai teori dan konsep pengembangan budaya korporasi yang pada faktanya teori tersebut tidak secara langsung dapat berpengaruh secara efektif, namun dibutuhkan seni dan cara tertentu untuk mengadaptasinya agar bisa diimplementasikan dengan baik.

Arvan Pradiansyah Saat Menyampaikan Sambutan

Respon positif terlontar dari para tamu undangan yang hadir pada siang itu salah satunya dari Arvan Pradiansyah Pimpinan ILM Consulting yang juga seorang motivator dan penulis buku “saya tidak pernah menemukan buku karangan orang Indonesia yang bisa masuk ke mana-mana begitu, jadi untuk kalangan professional masuk, untuk para mahasiswa dalam penyusunan thesis maupun disertasi buku ini juga masuk karena pendekatan yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman di dalam korporasi” ucapnya. Arvan juga menambahkan bahwa buku yang ditulis secara disiplin ini diyakini akan sangat dicari oleh banyak orang untuk bisa melakukan perubahan secara komprehensif padan sebuah korporasi.
Dalam acara peluncuran buku tersebut hadir para tamu undangan sekaligus para sahabat beliau, diantaranya :
1. Arvan Pradiansyah, Pimpinan ILM Consulting
2. Herdy Trisanto, Dirut Dana Pensiun Pegawai Pelabuhan
3. Agus Supriyadi, mantan Direktur BPJS Ketenagakerjaan
4. Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, Dirut BPJS Kesehatan
5. Naufal Mahfuz, Dirum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan
6. Lakoni Brama, Dirut PT Nayaka Era Husada
7. Hotbonar Sinaga, Mantan Dirut BPJS Ketenagakerjaan
8. Adi Setyanto, Direktur Bank BTN
9. Disril Revolin Putra, Direktur SDM Bio Farms
10. Abdur Rahman I. Deputi Direktur Bidang Learning BPJS Ketenagakerjaan
11. Zulkifli Zaini, Komisaris Independen Bank Negara Indonesia (BNI)
12. Edy Purwanto, Direktur Keuangan dan Pengembangan Usaha PT PMLI

Sesi Foto Bersama Penulis dengan Tamu Undangan

Karir Penulis :
1. Direktur Keuangan PT Samudranayaka Grahaunggul (2004-2007)
2. Komisaris PT Pusako Tarinka, Tbk (2010-2012)
3. Direktur Umum dan SDM PT Jamsostek (Persero) (2012-2013)
4. Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan (2014-2016)
5. Direktur Utama PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (2017-saat ini)

Iformasi Buku : https://kompas.id/gerai/belanja/buku/budaya-korporasi/
(dik/sekper)

Kekompakan Direksi, Manajer dan Staf Setiap Divisi PT PMLI

Pemaparan Materi oleh Trainer

Antusiasme Peserta dalam Melakukan Simulasi Bisnis yang Diberikan

Bogor (08/02) siang, keseruan dan keseriusan nampak terasa di ruang 105 Gd. Learning & Innovation Center PT PMLI. Segenap Direksi, Manajer serta pegawai PT PMLI larut dalam keseruan acara Business Simulation for Everyone yang dilaksanakan siang tadi. Setiap peserta yang terbagi ke dalam lima kelompok nampak antusias menerima pengarahan trainer dari NuPMK. Para peserta saling bahu membahu untuk melakukan simulasi dengan istilah Apple Oranges ini dengan penuh kekompakan.  Tak jarang gelak tawa juga terdengar di sela-sela mereka berdiskusi pada kelompok masing-masing.

 

 

Sesi Foto Bersama Peserta dan Trainer

Kegiatan ini sendiri dilakukan dengan tujuan membangun pengelolaan bisnis yang efektif melalui pemahaman terhadap faktor-faktor yang dapat mendorong kinerja bisnis itu sendiri. (dik/sekper)

 

 

 

Rakernas Usai, Direksi IPC Pusat Harapkan Kotribusi Cabang dan Anak Perusahan Lebih Meningkat

Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan (Dir PAP) IPC Riry Syeried Jetta Menyampaikan Sambutan Penutupan

Bogor (30/1) malam, usai sudah rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPC Tahun 2018 yang dilaksanakan di Gedung Pendulum Nusantara Hall PT PMLI. Menyongsong tahun 2018 jajaran direksi IPC (PT Pelindo II (Persero)) sangat berharap kepada seluruh kantor cabang dan anak perusahaan IPC dapat memberikan kontribusi demi tercapainya visi IPC sebagai pelabuhan kelas dunia, hal tersebut disampaikan Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan (Dir PAP) Riry Syeried Jetta dalam sambutan penutupan Rakernas IPC Tahun 2018. “Saya mengharapkan agar kita semua aware, karena tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kita semua. Karena kita semua tahu bahwa IPC telah meletakkan visi yang sangat jauh dan sudah mendapat perhatian dari pemerintah dan pemegang saham” ucap Riry. Sehingga kreativitas dan inovasi sangat diharapkan dari seluruh direksi cabang dan anak perusahaan untuk tetap menjadikan IPC dapat diperhitungkan dan tetap memiliki nilai yang baik dari segala aspek. Sebuah pantunpun Riry sampaikan untuk menutup sambutannya,

Pergi ke pasar membeli beras

Beras dimasak enak rasanya

Usai sudah kita berakernas

Mari bekerja lebih semangat

Di hari terakhir penutupan Rakernas IPC Tahun 2018 ini, Direksi IPC juga memberikan beberapa penghargaan sebagai bentuk apresiasi hasil kinerja sekaligus pemicu semangat  untuk meningkatkan kinerja di tahun-tahun berikutnya.

Berikut ini adalah daftar pemenang beberapa kategori penghargaan :

  1. Cabang Terbaik kategori Kepuasan Pelanggan diraih oleh IPC Tanjung Priok dengan total skor 4,46.
  2. Cabang Terbaik kategori Loyalitas Pelanggan diraih oleh IPC Pontianak dengan total skor 4.90.
  3. Anak Perusahaan Terbaik kategori Kepuasan Pelanggan diraih oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT) dengan total skor 4.71.
  4. Anak Perusahaan Terbaik kategori Loyalitas Pelanggan diraih oleh PT Jasa Armada Indonesia, Tbk (PT JAI) dengan total skor 4.96
  5. The Most Inspiring General Manager (GM) diraih oleh GM IPC Bengkulu Drajat Sulistyo.
  6. The Most Inspiring Chief Executive Officer (CEO) Subsidiary diraih oleh CEO IPC Terminal Peti Kemas M. Adji. (dik/sekper)

Peraih Penghargaan Cabang Terbaik

Peraih Penghargaan General Manager dan Chief Executive Officer Terbai

Peraih Penghargaan Anak Perusahaan Terbaik

 

Dirut PMLI : Kami Berharap Seluruh IPC Group Menjadikan PMLI Sebagai Mitra Kerja

Direktur Utama PT PMLI Saat Memaparkan Hasil Kinerja PT PMLI

Bogor (30/1) malam, Direktur Utama PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PT PMLI) Amri Yusuf mengucapkan terima kasih kepada jajaran Direksi IPC (PT Pelindo II (Persero)) atas pelaksanaan restrukturisasi PT PMLI, hal tersebut disampaikan oleh Amri pada saat pemaparan kinerja PT PMLI dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IPC Tahun 2018. Hasil dari restrukturisasi tersebut, PT PMLI pada tahun 2017 untuk pertama kalinya dapat meraih laba “berdasarkan hasil restrukturisasi, untuk pertama kalinya PMLI dapat meraih laba sejak pertama kali berdiri” ucap Amri yang langsung mendapatkan tepuk tangan dari peserta Rakernas.

Dalam pemaparannya, Amri juga menyampaikan hasil kinerja trahun 2017 yang menunjukkan trafik penurunan angka pelatihan dari segi kuantitas dibandingkan tahun 2016. Namun dari segi jumlah peserta pelatihan justru memberikan pendapatan yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Sayangnya ketidaksetaraan antara jumlah kelas yang tersedia dengan jumlah penginapan masih menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi PT PMLI. “Pada dasarnya kelas yang kita miliki tiap bulannya mampu menampung ribuan peserta, namun karena ketidaksetaraan antara jumlah kelas dengan jumlah penginapan menyebabkan tidak semua pelatihan bisa kita terima” jelas Amri.

Berdasarkan RKAP PMLI tahun 2017 sebesar 76 Miliar dianggap Amri tidak realistis, karena pada tahun 2016 realisasi kinerja PMLI hanya sekitar 39-40 Miliar “sehingga apabila pada tahun 2017 pencapaian kami hanya 44 miliar dan tidak mampu mencapai 76 miliar memang disebabkan karena angka tersebut tidaklah realistis” lanjut Amri. Menyongsong tahun 2018 ini, dengan model bisnis PMLI yang baru Amri berharap capaian yang mampu diraih PMLI bisa lebih realistis, adapun RKAP tahun 2018 yang diajukan adalah sebesar 49 Miliar. Selain itu, model bisnis PMLI di tahun 2018 akan berfokus tidak hanya pada penyelenggaraan pelatihan dan konsultasi, namun juga berfokus untuk menjadi PT PMLI sebagai learning facility management, sehingga beban yang selama ini memberatkan PT PMLI menjadi beban IPC sebagai pemilik aset.

Sementara itu, berkaitan dengan model bisnis yang baru Amri berharap kontrak biaya pemeliharaan aset yang dipercayakan kepada PMLI agar bisa segera diselesaikan “kami berharap kontrak pembiayaan pemeliharaan aset yang dibebankan kepada PMLI agar segera dapat diselesaikan, supaya kami bisa melakukan penagihan” lanjut Amri. Harapan lain yang disampaikan Amri dalam pemaparannya adalah agar seluruh IPC Group dapat menjadikan PMLI sebagai mitra dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). “Kami memang belum sempurna, namun apabila Bapak dan Ibu mempercayakan pengembangan SDM kepada kami, kami pastikan akan memberikan yang terbaik tentu dengan biaya yang tidak terlalu mahal” tegas Amri.

Dirut PT PMLI Menyimak Masukkan dari BoD IPC

Direktur Pengelolaan Anak Perusahaan (Dir PAP) IPC Riry Syeried Jetta mengamini apa yang diharapkan oleh Amri. Riry menyatakan akan membuat semacam mandatory untuk seluruh anak perusahaan IPC agar menjadikan PMLI sebagai m

itra dalam pengembangan SDM. “Sinergi kita tidak berfokus pada bisnis, keberpihakan kita juga untuk mengembangkan diri kita sendiri. Jika kita tidak menggunakan program kita sendiri kemudian pihak lain yang justru menggunakan, apa kita tidak malu?” ungkap Riry. Riry juga menambahkan dalam proses pembuatan mandatory tersebut akan melakukan pengecekan terhadap KPI di seluruh anak perusahaan IPC. Masukkan lain yang diberikan BoD untuk PMLI pada Rakernas tahun ini adalah terkait pemeliharaan fasilitas, peningkatan komersialisasi PMLI dan sistem penagihan anggaran kepada Kantor Pusat IPC.

Menutup sambutannya Amri menyampaikan tiga hal utama, diantaranya ketiadaan data spesifik terkait besaran anggaran pengembangan SDM di masing-masing anak perusahaan IPC, potensi PMLI untuk menjadi penyedia fasilitas pengembangan SDM bagi BUMN khususnya di Jabodetabek yang sangat terbuka lebar namun masih terhambat dengan jumlah fasilitas penginapan, serta agar fasilitas assessment center yang dimiliki PT PMLI dapat diperbaharui sesuai dengan fasilitas yang dimiliki lembaga yang sudah memiliki lisensi. (dik/sekper)

 

Dirut PT PMLI : Tahun 2018 Adalah Tahun yang Penuh dengan Tantangan

Dirut PMLI Memberikan Arahan Kepada seluruh Pegawai

Bogor (17/01) pagi, mengawali tahun baru 2018 jajaran Direksi PT PMLI memberikan arahan kepada seluruh pegawai PT PMLI. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh jajaran manajerial dan pegawai PT PMLI ini berlangsung di kafetaria Gedung Learning & Innovation Center.

Dirut PT PMLI Amri Yusuf memberikan arahannya kepada seluruh pegawai mengenai tantangan besar yang harus dihadapi oleh PT PMLI di tahun 2018. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan model bisnis PMLI yang baru akan bertumpu pada 6 pilar utama. Pilar pertama adalah terkait dengan pendidikan dan pelatihan, di tahun 2018 ini PT PMLI akan lebih banyak memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan publik “di tahun 2018, kegiatan pendidikan dan pelatihan PT PMLI akan lebih banyak to public, sementara pendidikan dan pelatihan internal IPC akan di serve oleh divisi Corpu yang ada di pusat” tegasnya, sehingga posisi PMLi dalam hal ini adalah menjadi mitra kerja.

Pilar berikutnya adalah terkait dengan permohonan PT PMLI untuk ditunjuk menjadi learning facility management, sehingga aset yang berada di kampus ciawi dan walang pengelolaannya diserahkan pada induk perusahaan dan PMLI mendapatkan masukkan pendapatan dari hasil pengelolaan tersebut. “sampai saat ini kita sudah ajukan besaran anggarannya, mudah-mudahan proposal yang kita ajukan bisa diterima” lanjutnya.

Dirut PMLI Memimpin Pegawai Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

Aktivitas konsultasi dan assessment center menjadi pilar ke tiga, di mana PMLI akan lebih aktif untuk menjadi konsultan bagi IPC Group maupun entitas bisnis lain sehingga fasilitas assessment center yang saat ini dimiliki oleh PMLI akan mulai dioptimalkan dan dipasarkan kepada publik. Sampai saat ini PMLI sudah mempersiapkan perangkat pendukung agar di tahun 2018 program ini dapat terlaksana.

“Pilar yang ke empat adalah transformasi MICE yang lebih mengembangkan diri untuk melakukan aktivitas EO” ungkap Amri. PMLI nantinya akan melakukan aktivitas EO untuk IPC Group terkait penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan banyak orang, sehingga diharapkan PMLI dapat dipercaya untuk dapat meng-handle aktivitas tersebut. Pengalaman sebelumnya dari aktivitas EO yang sudah dilakukan ternyata mendapatkan apresiasi dari Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya, sehingga ke depan aktivitas pasar jenis ini bisa dipercayakan kepada PMLI.

Pliar selanjutnya yang saat ini sedang diupayakan adalah menjadikan PMLI untuk dapat melakukan aktivitas manpower supply khususnya skill labour. Dalam program ini PMLI melakukan aktivitas pendidikan kepada para individu untuk dapat menjadi tenaga kerja terlatih yang hasilnya dapat disalurkan kepada pihak atau instansi yang membutuhkan. Proses yang saat ini sedang dilakukan adalah melakukan pengurusan izin kepada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), “harapannya kedepan jika izin sudah keluar, aktivitas ini berjalan PMLI dapat menjadi salah satu penyalur tenaga kerja khususnya untuk skill labour” terang Amri. Bahkan beliau menambahkan sudah ada pemikiran untuk menjadikan PMLI sebagai head hunter apabila IPC membutuhkan tenaga professional untuk mendukung aktivitas perusahaan, maka PMLI dapat diandalkan untuk melakukan seleksi dan mengajukan hasilnya kepada IPC.

Pilar terakhir yang menjadi tumpuan PMLI dalam menjalankan model bisnis yang baru adalah Learning Delivery Partner. PMLI kedepannya akan menjadi mitra kerja DIvisi Corpu yang saat ini mulai dibentuk oleh IPC. “Pilar-pilar tadi yang akan menjadi tumpuan kita dalam menjalankan model bisnis yang baru, sehingga beban yang tidak sanggup kita tanggung menjadi beban IPC, dan PMLI bisa berfokus pada model bisnis yang baru sesuai” pungkas Amri.

Pemberian Penghargaan Kepada Pegawai Terbaik PMLI Tahun 2017

Selain memberikan arahan terkait model bisnis baru PMLI, Amri Yusuf juga memberikan penghargaan kepada para pegawai terbaik PT PMLI tahun 2017 dan melakukan pengukuhan kepada Pegawai Kontrak Waktu Tertentu (PKWT). Di akhir kegiatan, seluruh pegawai PKWT diajak untuk membentuk kepengurusan koperasi PMLI yang dipimpin langsung oleh Direktur Keuangan dan Pengembangan Usaha Edy Purwanto. (dik/sekper)

PMLI Menerima Kunjungan Disnaker Kab.Bogor

Swa Foto Perwakilan Disnaker Kab. Bogor dengan Edy Purwanto DIrektur Direktur Keuangan dan Pengembangan Usaha PT PMLI

Rabu (27/12) siang, PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PT PMLI) menerima kunjungan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab. Bogor. Kunjungan ini diterima secara langsung oleh Edy Purwanto selaku Direktur Keuangan dan Pengembangan Usaha PT PMLI didampingi Manager Sekretaris Perusahaan Fajar Setyono. Kunjungan Disnaker Kab. Bogor siang tadi merupakan rangkaian kegiatan Sosialisasi Pengurusan Perijinan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) PT PMLI. Dalam kunjungan ini hadir Ir. H. Zulkifli, Irza S.Pd, M.M, Ir. Suratmi M.Si, dan Drs. Asep Tata S., M.Si. Selain melakukan kegiatan sosialisasi, rombongan Disnaker Kab. Bogor juga melakukan peninjauan secara langsung terhadap fasilitas yang dimiliki oleh PT PMLI. (uas)

Dirut PT PMLI (IPC Corporate University) Membuka Kegiatan Officer Development Program (ODP) PT Pelindo II (Persero) Batch 2 Tahun 2017

Dirut PT PMLI (IPC Corporate University) Membuka Kegiatan ODP 2017

Bogor, 18 Desember 2017 | Melanjutkan rangkaian program peningkatan kapasitas para pegawai PT Pelindo II, kegiatan Officer Development Program (ODP) Batch 2 Tahun 2017 dibuka pada 18 Desember 2017 di IPC Corporate University pagi tadi. Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Utama PT PMLI (IPC Corporate University), Amri Yusuf.

Dalam sambutannya, Beliau menyampaikan tantangan perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh PT Pelindo II (Persero), maka diperlukan upaya untuk menghadapi keadaan tersebut agar PT Pelindo II (Persero) tidak tertinggal. Sehingga keadaan ini harus disikapi dengan melakukan inovasi, dan salah satunya melalui peningkatan kemampuan para pegawainya. Beliau juga berpesan kepada para peserta untuk fokus dan aktif dalam menyimak setiap materi yang diberikan.

Suasana Materi Pertama dalam ODP 2017

Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah untuk meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapi, meningkatkan kemampuan dalam penggunaan waktu yang efektif, serta mendorong terwujudnya inovasi dan transformasi dalam organisasi. Dalam kegiatan ini pula hadir sebanyak 143 Pegawai dengan kelas jabatan 9-11 (Asisten Manajer setingkat KaPu dan Chief). (uas)

Dirut Utama IPC (PT Pelindo II (Persero)) Tekankan Pentingnya Menjadi Pemimpin yang Baik

Dirut PT Pelindo II (Persero) Elvyn G. Masassya Memaparkan Materi

Bogor, 14 Desember 2017, Direktur Utama IPC (PT Pelindo II (Persero)) Elvyn G. Masassya hadir sebagai salah satu pemateri dalam kegiatan MDP tahun 2017. Di hadapan para peserta, beliau memaparkan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik bagi bawahannya.

“Ketika seorang pemimpin meninggalkan bawahannya, dan mereka malah merasa senang, maka dia bukan seorang pemimpin, tapi seorang pemimpin adalah seseorang yang ketika meninggalkan bawahannya mereka meneteskan air mata” tegasnya. Beliau juga menambahkan bahwa seorang pemimpin haruslah menjadi seorang role model bagi bawahannya, sehingga seorang pemimpin harus berperilaku, bersikap dan bertutur kata yang baik agar dapat menular kepada bawahannya.

Dalam pemaparan materinya, Beliau juga mengutip salah satu kisah pewayangan yaitu keberadaan Kerajaan Alengka, kisah tersebut menerangkan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin seseorang haruslah siap berada dalam  keadaan dingin, keadaan sunyi dan keadaan kesepian. “Seorang pemimpin pasti merasa sepi, karena tidak ada yang bisa ia tanya lagi ketika mendapat permasalahan, dan disaat itulah kedinginan dan kesunyian harus kita hadirkan dalam mencari jalan keluar” jelasnya. Pada kesempatan ini Beliau menutup materinya dengan mengingatkan kepada para peserta, sebagai seorang pemimpin jangan mengedepankan jabatan dan uang, tapi kedepankan pemikiran untuk membangun reputasi yang baik. (uas)

 

IPC Corporate University Berpartisipasi dalam Penyelenggaraan HRD Meeting 2017 Asean Port Association

Indonesia menjadi tuan rumah dalam perhelatan HRD Meeting 2017 Asean Ports Association. Pertemuan asosiasi kepelabuhan negara-negara asean ini berlangsung di Mercure Convention Centre Ancol, Jakarta dari tanggal 12 s.d 14 Desember 2017. Beberapa negara yang ikut berpartisipasi diantaranya adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan tentu saja Indonesia. Selain PT Pelindo I, II, III, dan IV, IPC Corporate University ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

Aplikasi E-Learning Bidang Manajemen Risiko Hadir untuk Mendukung Program Digital Port PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Jakarta, 18 Juli 2017 – PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) baru baru ini telah meresmikan penggunaan aplikasi E- Learning bidang Manajemen Risiko di lingkungan IPC Group, acara ini dihadiri oleh puluhan profesional di bidang Manajemen Risiko dari berbagai perusahaan terkemuka baik BUMN maupun swasta nasional dan juga para pejabat dilingkungan IPC Group.

Disampaikan oleh Direktur Utama PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Elvyn G. Masassya saat meresmikan aplikasi ini, bahwa aplikasi berbasis web di bangun untuk menjawab tantangan dunia usaha yang berubah begitu cepat di era digital ini. Direksi IPC Group telah memiliki strategy dalam upaya memenangkan persaingan usaha ini dan salah satunya adalah dengan penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Metode pelatihan berbasis web (e-learning) ini diyakini dapat menjangkau para peserta pelatihan dengan lebih efektif dan efisien dibanding dengan metode konvensional. Pada akhirnya, aplikasi ini akan membuat semakin banyak karyawan yang memiliki pemahaman akan pentingnya pengelolaan risiko dan dapat menghindarkan diri mereka ataupun perusahaan dari kerugian yang tak diinginkan.

Direktur Teknik dan Manajemen Risiko PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Dani Rusli Utama pada kesempatan terpisah menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis digital (e-learning) ini adalah hasil kerja sama antara PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) melalui anak perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan PT. Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia dengan PT. CRMS Indonesia. Proses pembuatan e-learning ini telah dimulai sejak tahun 2016 dan dapat diimplementasi secara utuh pada Semester II tahun 2017. Saat ini para peserta pendidikan dan pelatihan manajemen risiko di IPC Group telah dapat mengakses sebuah metode pembelajaran yang inovatif, menarik, dan user-friendly.

Tim teknis pembuatan aplikasi e-learning bidang manajemen risiko ini di pimpin oleh Rachmadi Gustrian (Deputy Non Operational Risk Management) yang terlibat secara aktif sejak proses inisiasi, perencanaan, implementasi dan evaluasi sehingga lahir sebuah e-learning bidang manajemen risiko pertama di Indonesia dengan metode penyampaian melalui video dan animasi.

Rachmadi Gustrian menjelaskan bahwa aplikasi E-learning ini menggunakan platform web, di mana platform ini memungkinkan seluruh karyawan untuk dapat mengakses pembelajaran ini dimanapun dan kapanpun. E-learning ini juga menerapkan fitur gamifikasi di mana para pengguna dapat memiliki score pencapaian serta pangkat tertentu ketika menyelesaikan sebuah materi fundamental manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000. Kedepannya, aplikasi ini akan terus di kembangkan sesuai kebutuhan Perusahaan di masa yang akan datang.