Judul : Strategi Maritim : Pada Perang Laut Nusantara dan Poros Maritim Dunia

Pengarang : Herry Setia Negara

Penerbit : Leutikaprio

Tahun : 2015

ISBN : 978-602-225-963-3

Sejarah perang laut nusantara bukan sebagai romantisme masa lalu belaka, melainkan menjadi dasar pijakan dalam membangun kembali kejayaan bangsa bahari dengan kekuatan laut yang dapat menggetarkan lawan-lawan kita. Secara konseptual dapat dinyatakan bahwa membangun strategi maritim yang modern dilakukan dengan memahami sejarah bangsa dan memenuhi aspek Political Will (Poros Maritim Dunia) sebagai modal dasar untuk mewujudkan pertahanan maritim yang tangguh (ends), Sea Power yang kuat (means), dan melaksanakan sea control dan power projection ashore (ways).

Buku yang berjudul Strategi Maritim : pada perang laut nusantara dan poros maritim dunia, karya Herry Setianegara yang terdiri dari VI bab ini menyajikan gambaran yang komprehensif mengenai strategi maritim yang berpijak berdasarkan sejarah perkembangan kemaritiman di Indonesia dan di dunia. Dari sejarah – sejarah itulah banyak pembelajaran dan contoh strategi yang didapat dan bisa menjadi contoh dalam implementasi strategi maritim modern.

Diawal buku ini membahas Strategi Maritim pada perang laut nusantara dan poros maritim dunia. Pada bab ini dipaparkan mengenai sejarah awal mula negara-negara Eropa seperti Portugis, Inggris, dan Belanda datang ke Nusantara, perlawanan kerajaan Demak terhadap Portugis melalui Ekspedisi Lintas Laut ke Malaka. Perlawanan Pati Unus dan Fatahillah terhadap portugis, serta perlawanan Kesultanan Banten di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap VOC di bahas di bab selanjutnya. Pada Bab pertengahan membahas perlawanan Sultan Hasanudin dan Pattimura terhadap Belanda.

Pembahasan bab membahas tentang teori-teori strategi maritim yang relevan dengan strategi pertempuran yang dilakukan dalam pertempuran nasional baik dari pihak Indonesia maupun dari pihak bangsa Eropa.

Strategi maritim dapat didefinisikan sebagai suatu seni yang mengarahkan aset-aset maritim untuk mencapai tujuan atau sasaran politik yang diinginkan. Lingkungan politik, ekonomi, dan teknologi memiliki hubungan secara langsung pada strategi maritim suatu bangsa.

Strategi maritim menggunakan laut laut untuk mendayagunakan posisi geografi dari negara pantai dan menolak untuk memberikan keuntungan bagi musuh. Dengan demikian tempat bermain utama dari strategi maritim adalah lautan dan kemampuan yang dimiliki agar mudah tercapai Sea Power atau kekuatan laut. Sea Power adalah hal-hal dasar menuju kebesaran bangsa. Sea Power secara umum dijelaskan termasuk didalamnya semua aspek kekuatan, dan perikanan. Sea Power ini mengangkat pentingnya aspek laut dan kekuatan maritim bagi kesejahteraan bangsa. Kepentingan tersebut bisa terwujud bila memiliki elemen-elemen yang dibutuhkan untuk membangun negara maritim. Umumnya pembahasan itu dapat dibagi kedalam dua aspek yaitu, strategis dan operasional.

Elemen dalam aspek strategis mencakup karakter geografi, dekat dengan laut, memiliki pantai yang relatif cukup panjang, karakter bangsa yang menganggap laut sebagai aset penting untuk meningkatkan kesejahteraan nasional, ada sumber daya alam yang mendukung kekuatan maritim, dan karakter pemerintah yang memiliki mindset berorientasi ke domain maritim.

Sedangkan aspek operasional, lazimnya terdiri dari tiga elemen besar, yaitu, kekuatan pengamanan atau dalam istilah teknis fighting instrument untuk melindungi aset dan kepentingan, armada niaga, dan yang terakhir berhubungan dengan industri dan jasa yang mampu mendukung kedua elemen operasional meliputi berbagai kegiatan yang terkait dengan laut.

Releigh mengatakan bahwa “Siapa yang menguasai lautan akan menguasai perdagangan dunia dan akhirnya dunia”, maka senada dengan pendapat Mahan bahwa laut untuk kehidupan dan sumber daya alam banyak terdapat di laut, “Oleh karena itu harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.

Dalam buku ini dijelaskan beberapa teori strategi maritim yang memengaruhi strategi maririm negara-negara di dunia, diantaranya adalah Teori Alfred Thayer Mahan, ia berpendapat dalam membangun sebuah negara yang memiliki kekuatan angkatan laut yang besar diperlukan 6 elemen pokok yang akan menjadi modal utama, yaitu :

  1. Letak Geografi (Geographical position),
  2. Bangun muka bumi (Physical conformation),
  3. Luas wilayah (extent of territory),
  4. Karakter masyarakat (Character of the people),
  5. Jumlah peduduk (number of population) dan,
  6. Karakter pemerintah (Character of government).

Strategi maritim sangat erat hubungannya dengan keamanan maritim. Keamanan maritim adalah keamanan yang lebih kombinatif preventif dan responsif yang terukur untuk melindungi seluruh elemen domain maritim terhadap pengancamnya dari setiap tindakan yang tidak didasari dengan regulasi yang sah, atau bisa juga didefinisikan sebagai kegiatan internasional, interagensi, interoperability, baik oleh sipil maupun militer untuk memitigasi risiko serta melawan kegiatan ilegal dan ancaman dalam ruang domain maritim. Masalah keamanan maritim yang akan dihadapi kedepan masih akan berkisar pada sea robbery and piracy, illegal fishing, transnational threat, illicit trafficking in weapon of mass destruction and related materials, pelanggaran wilayah, lalu lintas di laut yang terkait dengan gerakan separatis dan sangat mungkin ancaman maritime terrorism. Diperkirakan pula bahwa ancaman tersebut akan semakin meningkat yang diukur dari intensitas, penggunaan teknologi maju, dan pengembangan modus operandi.

Aspek-aspek yang mendukung pembangunan maritim antara lain : Aspek Kehidupan sosial dan budaya, Aspek Ekonomi, Aspek pertahanan dan keamanan, dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Laut Indonesia ditaksir menyimpan potensi kekayaan yang dapat dieksploitasi 156 miliar dolar AS per tahun atau sekitar Rp 1,456 triliun. Walau demikian, kontribusi sektor kelautan terhadap PDB nasional dinilai masih rendah. Ini menunjukkan bahwa kekayaan laut di Indonesia masih kurang optimal. Berbeda dengan negara maritim seperti RRC, AS, dan Norwegia, yag sudah memanfaatkan laut sedemikian rupa hingga memberikan kontribusi di atas 30 persen terhadap PDB nasional.

Untuk mengoptimalkan aspek ekonomi dari sumber daya maritim, armada nasional harus mampu mengangkut 100 persen. Peranan armada nasional dalam angkatan laut internasional, baik ekspor maupun impor harus lebih dominan. Pelabuhan nasional harus tertata secara konseptual tentang pelabuhan utama ekspor-impor dan pengumpan. Selain itu, keamanan dan efisiensi pelabuhan sudah tidak diragukan lagi, teruatama bila dihadapkan pada pemenuhan persyaratan International Ship and Port Safety (ISPS) Code. Tentunya untuk mengoptimalkan aspek ini harus didukung oleh SDM yang berkualitas, teknologi yang memadai, serta pengembangan dengan memanfaatkan data-data dari survei, penelitian dan sumber daya lainnya.

Secara konseptual bisa dikatakan bahwa membangun Strategi Maritim dilakukan dengan memenuhi aspek political will, sebagai modal dasar untuk mewujudkan pertahanan maritim yang tanggung (ends), sea power yang kuat (means), dan melaksanakan sea control dan power projection ashore (ways).

Tujuan dari Strategi maritim adalah (i) it’s a design for relating ends to means, (ii) it is a significant tool in maritime planning because it provides the rationale for the application of maritime power flexibility over a range of contingencies and areas, dan (iii) preparation for conflict is critical for ensuring that deterrence is effective. Ends dari strategi maritim adalah penangkalan, baik konvensional maupun strategis. untuk menciptakan penangkalan itu, mens-nya adalah a three-dimensional, versatile, manned by our skilled human resources.

Dalam penyusunan strategi maritim di indonesia sebagai poros maritim dunia hendaknya mengandung hal-hal sebagai berikut :

  1. Sejarah kemaritiman yang up to date, yaitu menggambarkan tentang implikasi sejarah maritim yang ada di Indonesia mulai dari evolusi penjajahan oleh Belanda sampai dengan beberapa operasi yang telah dilaksanakan oleh TNI AL.
  2. Menjalaskan tentang geopolitik dan konstelasi kawasan Indonesia.
  3. Menjelaskan tentang perdagangan maritim dan security of energy
  4. Menjelaskan dan membahas tentang Maritime Domain Awareness dengan permasalahan-permasalahan perbatasan dengan negara tetangga baik batas laut maupun batas darat.
  5. Menjelaskan tentang penggunaan strategi di masa damai.
  6. Menjelaskan tentang penggunaan strategi kekuatan di amsa konflik.
  7. Menjelaskan strategi pembangunan kekuatan

Strategi maritim hendaknya disusun berdasarkan faktor-faktor seperti determinan, tujuan, tinjauan singkat dengan negara-negara yang berbasatan langsung, maritime domaian awareness, dan penggunaan kekauatan. Sedangkan kekuatan maritim itu merupakan segala upaya dalam pengelolaan laut untuk kepentingan nasional baik di masa perang maupun damai.

Ingin tahu lebih lengkap mengenai buku ini? Kunjungi Knowledge Management and Library IPC Corproate University.

Buka setiap senin – Jumat pukul 09.00 – 16.00 WIB

Selengkapnya bisa diakses melalui : http://lib.pmli.co.id/index.php?p=show_detail&id=1456&keywords=strategi+maritim